"DARI SATU RAHIM"
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
(sumber gereja katolik)
"DARI SATU RAHIM"
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
Mungkin banyak dari kita tidak menyadarinya,
tapi sungguh ini terjadi di antara kita:
Kedekatan sebagai saudara kandung
bersemi indah di kala kita masih kanak-kanak
dibawah asuhan papa-mama,
tapi ketika kita beranjak dewasa dan bahkan
ketika masing-masing sudah berkeluarga
maka "hubungan manis masa kecil" itu
semakin renggang bahkan hilang-punah.
Dan, inilah kenyataannya: tidak semua, tapi ada saja
di antara kita yang lebih dekat dengan orang lain
daripada dengan saudara-saudari sekandung.
Situasi ini semakin diperparah ketika
orang tua (papa-mama) yang menjadi
tali penghubung/pemersatu sudah tiada.
Malam ini,
ingin kubisikkan kepadamu bahwa
siapa pun mereka dan apa pun keadaan mereka saat ini,
tapi semoga "ingatan bahwa kita semua lahir dari satu rahim" selalu menguatkan hubungan antar saudara sekandung.
Goresan hati seorang sahabat untuk para sahabatnya,
***Duc in Altum***
(sumber gereja katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar